3. Teknik Cetak
Uang kertas yang di cetak sebagian besar mempunyai unsur pengaman yang dibuat memakai cara di cetak dan dapat dikenali dengan cara Dilihat, Diraba, Diterawang (3D).
Pada pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dapat berubah warna dari merah keemas an ke warna hijau, dan untuk uang Rp20 ribu dari hijau ke ungu. Gambar perisi yang berisi logo (BI) dapat berubah warna jika melihat dari sudut yang pandang berbeda.
Terdapat gambar tersembunyi multiwarna berupa angka, yang akan terlihat pada sudut pandang tertentu.
a. Pada nominal Rp50 ribu terdapat gambar tersembunyi berupa angka 50 dengan adanya kombinasi warna kuning, merah, dan biru.
b. Pada nominal Rp100 ribu terdapat gambar tersembunyi berupa angka 100 dengan adanya kombinasi kuning, merah, dan biru.
c. Pada nominal Rp10 ribu terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10 dengan adanya kombinasi warna ungu, biru, dan kuning.
d. Pada nominal Rp20 ribu terdapat gambar tersembunyi berupa angka 20 dengan adanya kombinasi warna merah, kuning, dan hijau
Bagian Belakang
Terdapat gambar tersembunyi pada pecehan nominal Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, Rp100 ribu, dan terdapat gambar tersembunyi berupa angka 10, 20, 50, 100.
Bagian Depan
Terdapat gambar tersembunyi berupa tulisan BI dalam bingkai persegi Panjang yang akan terlihat dari sudut pandang yang tertentu, gambar ini tentunya terlihat pada pecahan Rp10 ribu sampai Rp100 ribu. Pada pecahan Rp1.000, Rp2.000, dan Rp5.000 terdapat tulisan BI serta angka 1, 2, dan 5 yang terlihat dari sudut pandang tertentu.
Teknik Cetak Khusus
Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang dan frasa “Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia” akan terasa kasar jika diraba.
- Gambar saling isi (rectoverso)
- Kode tuna netra (blind code)
- Terdapat pasangan garis pada sisi kiri kanan uang yang kasar pada saat diraba.
- Logo BI akan terlihat utuh jika diterawang ke arah cahaya.
(Penulis: Arianto Haryono/Magang)
(YNA)