sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mengkulik Asal Usul Mangkuk Ayam Jago dan Makna Simbolisnya

Milenomic editor Ratih Ika Wijayanti
13/09/2022 09:20 WIB
Asal usul mangkuk ayam jago mencuri perhatian publik setelah kemunculannya sebagai Google Doodle pada Senin (12/9/2022).
Mengkulik Asal Usul Mangkuk Ayam Jago dan Makna Simbolisnya. (Foto: MNC Media)
Mengkulik Asal Usul Mangkuk Ayam Jago dan Makna Simbolisnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Asal usul mangkuk ayam jago mencuri perhatian publik setelah kemunculannya sebagai Google Doodle pada Senin (12/9/2022). 

Anda tentu sudah tidak asing dengan mangkuk bergambar ayam jago yang satu ini. Mangkuk ini banyak dijumpai di pedagang bubur, bakso, maupun mi ayam di Indonesia. Namun rupanya, mangkuk ini tak hanya digunakan di Indonesia, lho. Beberapa negara di wilayah Asia juga banyak menggunakan mangkuk ikonik yang satu ini. 

Penasaran, bagaimana asal usul mangkuk ayam jago? Apa makna simbolis yang ada di dalamnya? Simak ulasan selengkapnya dalam penjelasan IDXChannel berikut ini!

Asal Usul Mangkuk Ayam Jago

Berdasarkan informasi di laman Google, pemilihan mangkuk ayam jantan sebagai Google Doodle atau gambar yang muncul pada menu pencarian Google tersebut merupakan bentuk perayaan Lampang Rooster Bowl yang ikonik. Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa mangkuk yang satu ini sudah dikenal secara internasional.

Mangkuk yang bergambar ayam jantan dengan bunga peony dan daun pisang ini merupakan salah satu peralatan makanan tradisional yang sudah ada sejak masa Dinasti Ming. 

Dilansir dari MNC Portal Indonesia, mangkuk ikonik ini pertama kali dibuat pada masa pemerintahan Kaisar Chenghua tepatnya sekitar tahun 1465 hingga 1487. 

Pada mulanya, Kaisar meminta kepada pengrajin keramik untuk dibuatkan empat buah cawan dengan simbol ayam jantan dan ayam betina. Cawan tersebut kemudian disebut sebagai ‘Jigangbei’ atau mangkuk ayam jantan, ayam betina, dan anak ayam yang menjadi perlambang kemakmuran. 

Adapun mangkuk ayam jago ini memiliki tiga  motif berbeda yakni ayam jago atau ayam jantan berwarna merah dan hitam, bunga peony berwarna merah, dan motif daun pisang. 

Motif-motif tersebut pun memiliki makna simbolisnya masing-masing. Motif ayam jago memiliki makna simbolis yang melambangkan jiwa petarung, kerja keras, dan keluarga yang makmur. Bunga peony memiliki makna simbolis sebagai perlambang kekayaan dan kemakmuran, sedangkan motif daun pisang melambangkan kesuksesan dan keberuntungan. 

Seiring berjalannya waktu, mangkuk ayam jago pun menarik perhatian masyarakat pada masa kekaisaran. Mangkuk ayam jago ini terus disukai para Kaisar hingga masa kekaisaran berikutnya. Pengrajin pun kemudian memanfaatkan hal tersebut untuk menjual mangkuk bersimbol ayam jago ini dengan harga tinggi. Hingga pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago tersebut diproduksi secara masal. 

Popularitas mangkuk ayam jago pun bertahan hingga abad ke-20 di mana banyak perantau di China yang membawa mangkuk ayam jago ini sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara. Hingga pada akhirnya, mangkuk ayam jago pun tersebar di luar China, terutama di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, bahkan Indonesia. 

Lampang Rooster Bowl Produksi Thailand

Tersebarnya mangkuk ayam jago di kawasan Asia Tenggara membuat banyak produsen mangkuk melakukan berbagai inovasi mulai dari pembuatan mangkuk dengan lukis tangan hingga mesin. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement