“Karena sejatinya penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa tidak hanya memberikan pengaruh penting secara langsung untuk mahasiswa itu sendiri, tetapi juga memberikan dampak yang baik bagi dosen, departemen, bahkan secara khusus kepada IPB University,” imbuhnya.
Ia menambahkan, banyak alumni dari Laboratorium Biosistematika Serangga yang bekerja sebagai dosen di Universitas Padjajaran, Universitas Bangka Belitung, Universitas Singaperbangsa Karawang, Universitas Papua, Petugas Badan Karantina Pertanian serta masih banyak lagi.
Menurutnya, pekerjaan bidang taksonomi serangga masih sangat dibutuhkan sampai sekarang. Bahkan dengan perkembangan teknologi, identifikasi serangga yang dulunya dengan menggunakan teknik konvensional, sekarang sudah mulai berkembang.
“Yakni dengan membandingkan identifikasi spesies dengan teknik molekuler yang memungkinkan untuk melihat asal muasal spesies hingga tingkat molekul, serta dapat melihat peta persebaran dengan cara mencarinya database di GenBank,” jelasnya.
Pekerjaan sebagai ahli taksonomi serangga, lanjutnya, masih sangat terbuka sehingga diharapkan para generasi muda atau milenial juga dapat ikut serta dalam membantu mengungkap spesies-spesies baru di Indonesia. Pastinya dengan bergabung di Program Studi Entomologi IPB University khususnya di Laboratorium Biosistematika Serangga. (NDA)