The Great Egyptian Museum (GEM)
Melansir laman Britannica.com, Grand Egyptian Museum (GEM) adalah museum yang terletak di wilayah Giza, Mesir. Museum ini menyimpan artefak arkeologi dari ribuan tahun peradaban manusia di Mesir.
Mulai dari periode predinastik hingga era Yunani-Romawi (c. 3100 SM hingga 400 M). Koleksinya diambil dari sejumlah institusi kebudayaan di Mesir, termasuk Museum Mesir (didirikan pada tahun 1858) di pusat kota Kairo.
Inti dari koleksi museum itu adalah artefak sejarah yang ditemukan di makam Raja Tutankhamun. Menempati sebidang tanah seluas 120 acre atau 50 hektar, Grand Egyptian Museum adalah museum arkeologi terbesar di dunia.
Museum ini mulai dibangun sejak 1992 oleh Presiden Mesir kala itu, Hosni Mubarak. Museum ini telah mengumumkan akan dibuka pada 2023, dan akan menjadi rumah bagi koleksi harta karun dan artefak kuno terbesar dan paling kompleks di dunia.
Museum ini dirancang oleh Heneghan Peng Architects yang berbasis di Dublin. Setelah museum ini beroperasi, diharapkan dapat menyambut sekitar 15 ribu pengunjung per hari, atau berarti lima juta tamu per tahun.
Istanbul Archaeology Museum Türkiye
Istanbul Archaeology Museum menyimpan koleksi peralatan dan artefak yang mencatat sejarah Kekaisaran Ottoman. Istanbul Archaeology Museum menyimpan lebih dari satu juta benda bersejarah peradaban Turki Usmani.
Museum ini sendiri berada dalam dua bangunan, bangunan yang lebih modern dari abad ke-19 dan bangunan abad ke-15, yang merupakan bangunan Ottoman non-religius tertua di Istanbul.
Sejumlah artefak yang terdapat di museum ini di antaranya kapsul puisi cinta bertanggal 2000 SM yang merupakan puisi cinta pertama yang diketahui ditulis dalam huruf paku pada kapsul tanah liat.
Tak hanya itu, ada pula koleksi artefak Perjanjian Perdamaian Kadesh yang dianggap sebagai perjanjian perdamaian tertua di dunia yang dibuat pada 1258 SM. Perjanjian ini ditandatangani oleh Ramses II dari Mesir dan Hattusili III dari Kekaisaran Het.
Selain itu, ada juga sarkofagus Alexander yang berusia sejak akhir abad keempat SM. Sarkofagus marmer Pentelikon dihiasi ukiran relief Alexander Agung dan adegan perang Issos.
Sarkofagus tersebut diyakini milik salah satu komandan Alexander, Abdalonymos. Ada pula ubin kaca yang banyak difoto dari Gerbang Ishtar Babilonia dari tahun 575 SM.