Hitunglah kelompok kebutuhan pokok Anda selama sebulan. Mulai dari uang sewa atau cicilan KPR (jika ada); uang belanja bahan makanan; pulsa dan paket data; bensin; ongkos transportasi umum; belanja kebutuhan perawatan tubuh dan rumah; kebutuhan lain.
Jika Anda sudah menikah dan punya anak, maka kebutuhan pokok yang harus dibiayai otomatis bertambah. Akan ada kebutuhan pampers dan susu formula (jika dibutuhkan) setiap bulan sampai anak Anda sudah terlatih buang air di toilet.
Di luar kebutuhan pokok itu, terkadang individu juga memiliki beban finansial lain yang harus dibiayai. Misalnya kiriman wajib ke orang tua dan biaya sekolah untuk adik-adik, atau biaya-biaya lain yang biasanya diminta oleh keluarga.
Terkadang pula, beban finansial di luar kebutuhan pokok inilah yang membuat seseorang terpaksa berutang dan akhirnya berujung pada gaji cuma mampir tiap bulan.
Untuk mengatasi hal ini, susunlah pengeluaran-pengeluaran pokok selama satu bulan. Jika ada pos pengeluaran yang terlalu tinggi biayanya, evaluasi ulang untuk melihat apakah kebutuhan tersebut dapat ditunda atau dapat diganti dengan yang lebih murah.