sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Perbedaan Reseller, Dropship, dan Affiliate: Kekurangan dan Kelebihannya untuk Pemula

Milenomic editor Kurnia Nadya
14/10/2024 13:32 WIB
Ketiganya juga memiliki kesamaan, yakni bentuk bisnisnya berupa memasarkan barang milik produsen kepada target konsumennya masing-masing.
Perbedaan Reseller, Dropship, dan Affiliate: Kekurangan dan Kelebihannya untuk Pemula. (Foto: Freepik)
Perbedaan Reseller, Dropship, dan Affiliate: Kekurangan dan Kelebihannya untuk Pemula. (Foto: Freepik)

Reseller bisa menjual produk dari produsen dengan harga yang lebih mahal kepada konsumennya. Keuntungan yang diambil reseller bervariasi, bisa sekitar 30 persen hingga 80 persen. Reseller juga mengharuskan pelakunya untuk menyetok barang.

Sementara dropship bukanlah pedagang secara ‘utuh’, melainkan pemasar yang memasarkan beragam produk milik supplier atau distibutor kepada konsumen. Dropship tidak mengharuskan dropshipper untuk membeli barang untuk stok.

Sehingga dropship sangat mudah dimulai, bisnis dropship dapat dimulai tanpa modal tinggi. Dropshipper biasanya memilih supplier, lalu membuka toko online untuk pemasaran. Ketika konsumen membeli, dropshipper akan meneruskan pesanan ke supplier. 

Dropshipper dapat menentukan harga jual sendiri agar dapat bersaing dengan toko lain, mereka juga tidak perlu mengemas barang maupun mengirim barang. Semua pengemasan dan pengiriman ini diatur oleh supplier. 

Sedangkan affiliate marketer adalah skema pemasaran afiliasi, di mana marketer membantu memasarkan produk secara online. Biasanya dengan membuat video atau menyebarluaskan link ke platform media sosial. 

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement