Merawat hewan seperti harimau yang masuk dalam kategori binatang buas tentu bukanlah pekerjaan yang mudah. Pekerjaan ini tentu memerlukan keterampilan dan keahlian tertentu agar meminimalisasi bahaya bahkan risiko kehilangan nyawa.
Dalam menjalankan tugasnya, pekerjaan ini mengharuskan seseorang untuk mampu berdekatan, mengendalikan, merawat, hingga mengajak binatang buas ini untuk bermain. Ada juga pawang harimau yang menjaga harimau asuhannya sejak kecil. Tak heran, pawang harimau kerap tampak sangat akrab dengan harimau-harimau asuhannya meski binatang tersebut cukup menakutkan.
Meski demikian, binatang buas tetaplah binatang buas yang perlu diwaspadai. Ia memiliki naluri sebagai satwa yang tidak bisa dianggap sepele. Dalam beberapa bulan terakhir, sudah ada beberapa kasus pawang atau pengasuh harimau yang harus tewas diterkam harimau asuhannya sendiri.
Seperti halnya yang terjadi pada seorang pengasuh harimau Benggala di Taman Rekreasi Margasatwa (TRMS) Serulingmas Banjarnegara yang meninggal diterkam harimau pada 17 April 2022 lalu. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di kebun binatang Sinka Zoo, Singkawang, Kalimantan Barat di mana seorang pawang harimau harus meninggal dunia diterkam harimau pada 5 Februari 2021.
Selain kedua kasus ini, tentu masih banyak kasus serupa yang terjadi. Hal ini menunjukkan betapa besarnya risiko sebagai seorang penjaga atau pawang harimau. Oleh karena itu, umumnya seorang calon pawang akan mendapatkan pelatihan terlebih dulu sebelum melakukan pekerjaannya.