Namun, jumlah pengguna Clubhouse terus mengalami penurunan yang sangat drastis setelah pandemi. Hal ini tentu membuat kondisi keuangan perusahaan kian menurun hingga terpaksa harus melakukan PHK massal.
Kendati demikian, perusahaan mengklaim memiliki modal yang cukup untuk melanjutkan bisnisnya. Sehingga mereka meminta karyawan yang tersisa untuk tidak khawatir.
“Kami ingin Anda tahu bahwa kami membuat perubahan ini untuk memastikan bahwa masa depan kami kuat,” jelasnya.
Terlepas dari PHK, Davison dan Seth mengklaim perusahaan masih berkomitmen pada visinya untuk membangun produk yang lebih baik. Visi untuk Clubhouse 2.0 akan bertujuan untuk pulih lebih cepat dan membangun produk yang tepat.
(FRI)