- Menggunakan Situs Web Gratisan
Teliti lagi sebelum melamar pekerjaan, perhatikan situs web tempat apply kerjaan. Perlu dicatat, untuk perusahaan besar biasanya mempunyai situs web karier masing-masing. Lowongan penipuan akan menggunakan nama perusahaan besar tapi dengan situs web gratisan seperti blogspot, wordpress, dan lain-lain.
Biar tak tertipu, Anda perlu hati-hati dan memperoleh informasi lebih tentang perusahaan yang ingin dilamar. Caranya bisa dengan banyak bertanya kepada yang pernah atau sedang bekerja di perusahaan tersebut. Bisa juga dengan mencari informasi mengenai perusahaan itu lebih dulu.
- Tulisan Iklan pada Lowongan Kerja, Baik Email atau SMS, Terlihat Tidak Profesional
Selain memberikan detail informasi lowongan pekerjaan dengan jelas, lowongan pekerjaan asli juga umumnya menuliskan kualifikasi dan informasi lowongan dengan rapi dan profesional. Kalimat yang digunakan pun terkesan formal seperti ‘Perusahaan kami sedang membutuhkan karyawan untuk mengisi posisi Content Specialist, dengan persyaratan sebagai berikut:....’
Tapi lowongan kerja palsu ditulis sangat terburu-buru dan mendesak seperti ‘DIBUTUHKAN CEPAT’ ‘DIBUTUHKAN STAFF SEGERA, GAJI TINGGI’ terkesan sangat tidak profesional, kan? Bahkan lowongan kerja palsu terkadang tidak menghiraukan penulisan ejaan yang baik dan benar.
- Dimintai Uang saat Interview
Bagi yang sudah terlanjur datang ke alamat, biasanya akan dimintai sejumlah uang sebagai syarat melamar. Uang ini biasanya diminta saat interview dengan jumlah beragam mulai dari Rp100 ribu sampai dengan Rp300 ribu dengan alasan untuk membeli seragam kerja, ID card, dan diiming-iming akan dikembalikan jika sudah bekerja.