IDXChannel - Impulsif dalam keuangan dapat mendatangkan bahaya yang cukup serius. Mulai dari utang, kehabisan tabungan, atau malah bisa menyebabkan kehilangan beberapa aset karena terlalu impulsif dalam berbelanja.
Berapapun uang yang Anda hasilkan, jika terlalu impulsif dalam berbelanja, tentu tidak pernah akan mendatangkan keuangan yang sehat. Pembelian impulsif itu menurut beberapa perencana keuangan sangat berbahaya.
Menurut Perencana Keuangan sekaligus pendiri Mitra Rencana Edukasi, atau MRE, Mike Rini Sutikno mengatakan perlunya mengevaluasi impulsif dalam berbelanja itu ketika situasi seperti apa.
"Saya perhatikan belanja impulsif itu sering terjadi saat browsing di marketplace atau loka pasar. Saat kepo di sosial media. Karena sekarang ini kan sosmed juga sudah berubah menjadi sarana jual beli. Itu gimana gak menarik perhatian?," kata Mike ketika dihubungi IDXChannel belum lama ini.
"Artinya salah satu yang membuat kita belanja impulsif itu ketika kita semakin lama browsing di berbagai sosmed atau marketplace, kita terdorong belanja impulsif," sambung Mike.
Menurut Mike, frekuensi seringnya melihat produk murah dan pengirimannya cepat, menampilkan ulasan serta gambar menarik, menjadi alasan seseorang akhirnya berbelanja impulsif. Sesuatu yang dibeli padahal tidak dibutuhkan.
Belum lagi saat ini kemudahan dalam mencicil dengan menggunakan Paylater, membuat Mike juga menjadi alasan orang semakin senang berbelanja daring. Mike juga membagikan tiga tips mudah agar terhindar dari belanja impulsif berikut ini.
1. Batasi frekuensi berselancar di dunia maya
Jika ingin lepas dari jeratan belanja impulsif, yang pertama dilakukan adalah membatasi diri dalam berselancar di sosial media atau marketplace.
"Batasi diri. Sehari 15-30 menit saja sudah cukup harusnya. Jangan setiap hari, setiap menit buka sosial media. Yang ada malah makin terdorong untuk belanja," kata Mike.
2. Hindari situasi pengambilan keputusan keuangan ketika emosi
Kedua, jangan pernah mengambil keputusan dalam keuangan ketika suasana hati sedang tidak baik-baik saja. Terlalu gembira karena baru menerima gaji dan langsung buka marketplace juga tidak baik. Karena menurut Mike, itu akan membuat Anda berbelanja secara emosional.
"Tunggu dulu sampai suasana hati adem. Atau buat dulu anggaran keuangan sebelum gajian. Ketika gajian, prioritaskan kebutuhan berdasarkan anggaran yang telah dibuat tadi. Terlalu happy juga bisa mendorong Anda untuk belanja lho," papar Mike.
"Apalagi terlalu sedih, juga bisa menimbulkan niat untuk belanja. Jadi biasakan untuk tidak mencari pain killer dengan belanja. Belanjalah sesuai kebutuhan dan di saat emosi sedang stabil," sambungnya.
3. Jangan tergiur promo
Hal ketiga adalah jangan mudah tergiur dengan program promo yang ditawarkan. Belanja karena promo belum tentu Anda hemat. Bisa saja semakin boros kalau tidak sesuai anggaran.
"Batasi juga kepemilikan e-wallet. Karena tergiur promo di salah satu e-wallet membuat orang yang tadinya tidak memiliki akun tersebut, jadi membuatnya. Demi mengincar promo yang belum tentu menguntungkan. e-wallet juga sekarang ada paylaternya, itu kalau tidak bijak digunakan tentu akan merusak tatanan keuangan," tutup Mike. (NDA)