sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

5 Fakta Bangkrutnya Silicon Valley Bank yang Bikin Dunia Ekonomi Geger

News editor Mohammad Yan Yusuf
13/03/2023 12:59 WIB
Fakta bangkrutnya Silicon Valley Bank begitu menyita perhatian. Bagaimana tidak, runtuhnya salah satu bank terbesar dunia itu merusak tatanan ekonomi.
5 Fakta Bangkrutnya Silicon Valley Bank yang Bikin Dunia Ekonomi Geger. (FOTO : MNC MEDIA)
5 Fakta Bangkrutnya Silicon Valley Bank yang Bikin Dunia Ekonomi Geger. (FOTO : MNC MEDIA)

Terlepas dari itu, jatuh SVB begitu menggegerkan, sebab terjadi kurang dari 48 jam. Bahkan menjadi yang terbesar sejak pemerintah mengumumkan keruntuhan Washington Mutual pada 2008.

5 Fakta Bangkrutnya Silicon Valley Bank yang Bikin Dunia Ekonomi Geger. (FOTO : MNC MEDIA)

2. Pengelolaan Dana yang Kuno

Banyak sumber menyebutkan, bila paham pengelolaan dana yang kuno atau old-fashioned menjadi penyebab keruntuhannya. 

Dalam sejumlah media juga menyebutkan bila SVB menyimpan deposit dari klien dan menginvestasikan deposit tersebut pada aset-aset yang aman, seperti obligasi.

Karenanya ketika Bank Sentral AS Federal Reserve agresif menaikan suku bunga sejak 2022, imbal hasil obligasi AS terus mengalami penguatan dan membuat harga obligasi AS turun. Inilah yang menjadi masalah lantaran SVB cukup menunggu obligasi yang menjadi portofolionya jatuh tempo.

Selain itu, pandemi yang melanda dunia membuat sejumlah industri startup melakukan efisiensi besar-besaran, aliran deposito ke dompet SVB ikut melambat. 

Di sisi lain, kondisi ini diperburuk dengan sejumlah klien startup dan modal ventura ramai menarik uang mereka dari SVB.

Sekalipun sempat stabil di awal tahun. Namun SVB mengumumkan rencana penggalangan dana senilai USD1,75 miliar atau sekitar Rp27,13 triliun untuk memperkuat modal.

3. Klien yang Tidak Divestasi

Selain itu, fakta bangkrut Silicon Valley Bank iru terjadi ketika perusahaan ini sangat terkonsentrasi pada bisnisnya. 

Seperti diketahui, SVB melayani modal ventura dan private equity lantaran sektor itu telah berkembang dengan baik selama satu dekade terakhir. Termasuk ketika meng-exposure yang tinggi pada satu industri yakni teknologi.

Inilah yang kemudian menjadi buruk ketika bidang teknologi menjadi suram karena bank Kripto terbesar, Silvergate Capital bakal tutup.

Pada kuartal IV 2022, bank ini mencatat kerugian USD1 miliar yang disebabkan investor berlomba-lomba menarik deposito lebih dari USD8 miliar buntut kepanikan atas bangkrutnya bursa FTX.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement