Sehubungan dengan penyakit Polio, Dicky jelaskan ini bisa menularkan ke pada siapapun. Penularan bisa lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi feses atau kotoran (tinja) orang membawa virus Polio.
Ia pun menyayangkan kasus ini ada karena berkaitan dengan bagaimana kondisi kebersihan lingkungan. Serta bagaimana, cakupan imunisasi pada anak yang dinilai masih rendah di Indonesia.
"Dia tertular dari kontaminasi dari feses ke kotoran penderita yang membawa virus polio, kontaminasinya mencemari makanan atau minuman yang dikonsumsi si calon penderita atau pasien," jelas Dicky
"Artinya ada isu juga dengan sanitasi lingkungan yang buruk, perilaku personal atau komunal berkaitan dengan hygienitas yang buruk, sangat memprihatinkan saat ini Indonesia mengalami lagi Outbreak dari polio. Sering saya sampaikan bahwa imunisasi lazim diberikan pada anak-anak terabaikan dan akhirnya dialami oleh kita (outbreak Polio)," ujar Dicky menjelaskan
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja melaporkan ada anak alami lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) sebanyak 42 kasus di Jakarta. Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid dari jumlah 42 kasus, sebanyaknya 20 anak dinyatakan negatif Polio.
"Dari 42 sampel 20 bukan polio dan 22 masih tunggu hasil (laboratorium)," jelas dr Nadia kepada MNC Portal, Rabu (12/4/2023).
(FRI)