sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

AirNav Indonesia Catat 21 Penerbangan di Bandara Soetta Dibatalkan Akibat Layang-layang

News editor Iqbal Dwi Purnama
09/07/2025 00:02 WIB
AirNav Indonesia mencatat sebanyak 21 penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dibatalkan akibat gangguan layang-layang.
AirNav Indonesia Catat 21 Penerbangan di Bandara Soetta Dibatalkan Akibat Layang-layang. (Foto: Inews Media Group)
AirNav Indonesia Catat 21 Penerbangan di Bandara Soetta Dibatalkan Akibat Layang-layang. (Foto: Inews Media Group)

IDXChannel - AirNav Indonesia mencatat sebanyak 21 penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) dibatalkan pada periode 4-6 Juli 2025 akibat terganggu aktivitas penerbangan layang-layang.

AirNav Indonesia menyampaikan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar bandara, khususnya di area yang menjadi jalur perlintasan lepas landas dan pendaratan pesawat Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

"Kami menyayangkan bahwa hari ini masih saja ada masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menerbangkan layang-layang di area sekitar bandara untuk menjaga keselamatan penerbangan," ujar Direktur Utama AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno dalam keterangan resmi, Senin (7/7/2025).

Menurut Avirianto, AirNav Indonesia bahkan sempat mengeluarkan peringatan khusus kepada pilot atau Notice to Airman (NOTAM) terkait gangguan layang-layang di area Bandara Soekarno-Hatta tersebut.

Notam bernomor A1912/25 tersebut menegaskan bahwa semua lalu lintas penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan akan mengalami keterlambatan.

"Alasan kami menerbitkan Notam adalah karena aktivitas penerbangan layang-layang di final approach area sangat membahayakan keselamatan pesawat yang mau take-off atau landing di Bandara Soekarno-hatta," tambahnya.

Langkah selanjutnya, Avirianto menambahkan, petugas Air Traffic Controller (ATC) terpaksa mengalihkan pendaratan sebanyak sembilan pesawat ke bandara lain (divert), kemudian enam pesawat diperintahkan untuk go around alias membatalkan pendaratan dan terbang kembali, lalu lima pesawat diminta untuk melakukan pembatalan prosedur pendekatan (approach), serta satu pesawat diinstruksikan untuk kembali ke bandara asal (return to base).

"Alasan petugas kami melakukan itu cuma satu, yaitu karena adanya ancaman keselamatan. Tidak lain, kami memohon dengan sangat kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bandara untuk tidak menerbangkan layang-layang. Karena itu sangat membahayakan dan sangat mengancam keselamatan pesawat dan nyawa para penumpangnya" kata dia.

Sebagai tindak lanjut untuk mengantisipasi berulangnya kejadian tersebut, AirNav Indonesia melakukan koordinasi secara aktif dengan seluruh pemangku kepentingan, antara lain Otoritas Bandara Wilayah 1, Poles Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura Indonesia, serta pihak lain yang terkait untuk melakukan penanganan melalui Ground Delay Program (GDP) dan Pre-Departure Clearance (PDC).

"Sekali lagi, kami mengajak seluruh masyarakat, demi keselamatan penerbangan, tolong stop main layang-layang dekat bandara. Mari kita ciptakan langit Indonesia yang aman dan bebas hambatan untuk kegiatan penerbangan," kata Avirianto.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement