IDXChannel - Jika Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS, kebijakannya berpotensi membawa ketidakpastian pada kebijakan luar negeri AS. Terutama jika dibandingkan dengan saingannya dari Partai Demokrat, Wakil Presiden Kamala Harris.
1. Kebijakan Luar Negeri Berbasis Transaksional
Scott Lucas, analis kebijakan luar negeri di Universitas Birmingham, mengatakan Trump, ada beberapa hal mendasar yang perlu dipertimbangkan. Dia menambahkan: "Anda dapat menyanjung egonya dan terlibat dalam apa yang kami sebut politik transaksional, di mana ia merasa dapat memperoleh sesuatu dari interaksi tersebut."
"Anda tidak tahu apa aturan mainnya dalam hal cara kerja sistem AS, karena Trump akan mencoba memanipulasinya atau bahkan menghancurkannya," tambahnya. Menurut Lucas, tantangan utama kebijakan luar negeri Trump terletak pada gaya operasionalnya, karena ia cenderung berfungsi berdasarkan "basis transaksional."
"Anda tidak dapat menetapkan garis kebijakan luar negeri yang halus karena semuanya tergantung pada siapa yang ia sukai dan siapa yang tidak ia sukai.
"Ada ketidakpastian yang muncul dalam apa yang terjadi dengan kebijakan luar negeri AS jika ia terpilih kembali," katanya.