IDXChannel - Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan memangkas sekitar 3.500 staf, sepertiga dari total tenaga kerjanya.
Dilansif dari AFP pada Kamis (19/6/2025), Kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) mengalami kekurangan dana setelah Amerika Serikat (AS) memangkas bantuan luar negerinya.
UNHCR melakukan peninjauan terhadap kegiatan, pengeluaran, staf, dan strukturnya menyusul penurunan penerimanaan dana.
Amerika Serikat -- yang sejauh ini merupakan donor terbesar UNHCR -- telah memangkas bantuan luar negerinya berdasarkan perintah Presiden Donald Trump. Negara-negara lain juga memangkas pengeluaran kemanusiaan.
Washington sebelumnya menyumbang lebih dari 40 persen dari total dana yang diterima UNHCR, sekitar USD2 miliar per tahun.
"Mengingat realitas keuangan yang sulit, UNHCR terpaksa mengurangi skala keseluruhan operasinya," kata Kepala UNHCR Filippo Grandi.
Ia menambahkan, UNHCR akan fokus pada kegiatan yang memiliki dampak terbesar bagi para pengungsi, sembari merampingkan kantor pusat dan kantor regionalnya.
"Secara total, sekitar 3.500 posisi staf akan dihentikan," kata UNHCR dalam pernyataannya.
Selain itu, ratusan pekerja sementara harus meninggalkan organisasi tersebut karena kekurangan dana.
"Secara keseluruhan, UNHCR memperkirakan pengurangan global dalam biaya kepegawaian sekitar 30 persen," kata badan tersebut. (Wahyu Dwi Anggoro)