IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pasokan listrik di Kabupaten Tapanuli Tengah segera pulih total pada Jumat (5/12/2025), setelah sebelumnya lumpuh akibat banjir dan longsor yang merusak jaringan transmisi.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menegaskan pemulihan jaringan yang terdampak tumbangnya menara transmisi harus tuntas dalam beberapa hari ke depan.
“Sekarang tower yang jatuh, materialnya sudah ada dan saya meminta PLN, insyaallah hari Jumat semuanya clear (beres). Jadi Jumat malam kita doakan lampu sudah nyala sebagaimana mestinya,” katanya melalui keterangan resmi dikutip Kamis (4/12/2025).
Fokus pemulihan saat ini berada pada jalur vital SUTT Tarutung–Sibolga yang telah mencapai progres 70 persen, termasuk percepatan pembangunan Tower Emergency (TE1) untuk menggantikan Tower T61 yang roboh. Pada saat yang sama, jalur SUTT Bireuen-Arun juga menunjukkan progres 60 persen.
Keyakinan pemulihan penuh kian kuat karena Gardu Induk (GI) Sibolga sudah beroperasi 100 persen sejak 2 Desember 2025. Begitu transmisi utama tersambung kembali, distribusi listrik ke masyarakat dapat segera berjalan normal.
Data per 3 Desember 2025 pukul 13.00 WIB menunjukkan 87 persen dari total 473.055 pelanggan terdampak telah kembali menikmati aliran listrik. Beban listrik turut pulih hingga 93,4 persen atau setara 246,63 MW, ditopang normalnya 96 penyulang utama.
Meski mayoritas wilayah telah menyala, pemerintah tetap memprioritaskan pemulihan bagi 70.993 pelanggan yang masih mengalami pemadaman di delapan wilayah kerja UP3 terdampak, termasuk Sibolga dan Padang Sidimpuan.
“Ini sebagai bentuk keseriusan atas arahan dan perintah Bapak Presiden untuk memastikan listrik minggu ini selesai,” ujar Bahlil.
Sebagai langkah darurat, Kementerian ESDM bersama PLN telah menyalurkan 40 genset berkapasitas 6.000 Watt dan 200 lampu darurat kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah untuk ditempatkan di titik-titik vital.
“Nanti semuanya kita serahkan kepada Bapak Bupati yang tahu titik-titik yang akan dipakai, sambil menunggu optimalisasi Jumat malam,” katanya.
Selain listrik, pemulihan pasokan BBM dan LPG juga menjadi prioritas. Pemerintah meminta Pertamina mengoperasikan SPBU selama 24 jam, menambah jumlah SPBU aktif dari tiga menjadi lima unit, serta menghapus sementara kewajiban barcode guna mempercepat akses warga.
Strategi distribusi LPG turut diubah dengan memindahkan hub suplai dari Dumai ke Padang untuk menghindari gangguan cuaca. Pertamina juga menyiapkan empat kapal khusus untuk melayani distribusi ke Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Nias.
(Rahmat Fiansyah)