"Kami mencatat banyak permintaan sekarang, itulah kenapa kami ingin segera memulai fase kedua," kata Abbas.
Pada fase pertama, ACUD telah membangun sebuah gedung 60 lantai, gedung opera, masjid raya, katedral, serta 100 ribu unit rumah. Lembaga milik pemerintah tersebut juga telah menyiapkan berbagai infrastruktur, termasuk jalan, kereta litsrik, dan monorel.
Para pegawai pemerintah dijadwalkan pindah pada Juli. Sejumlah perusahaan besar dikabarkan akan memindahkan kantor mereka ke NAC pada kuartal pertama.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pembanguna NAC diperlukan untuk memicu kemajuan ekonomi dan mengakomodasi pertumbuhan populasi. Namun, para pengkritik memperingatkan bahwa mega proyek ini akan menghabiskan banyak sumber daya dan meningkatkan beban utang.
Untuk mengatasi masalah pembiayaan, ACUD berencana untuk melepas 5-10% sahamnya di bursa pada akhir 2024. Lembaga tersebut berharap dapat meraup sekitar USD150-200 miliar poundsterling Mesir.
"Kami bersiap untuk masuk ke pasar saham," kata Abbas. (WHY)