Tim BPBD bekerja keras untuk melakukan pendataan terhadap wilayah yang terdampak dan melakukan penyedotan dan pemompaan air untuk mengurangi debit air di daerah terdampak. Upaya ini diiringi dengan penyemprotan sisa lumpur yang tersebar di sejumlah titik lokasi kejadian banjir.
"Evakuasi masyarakat dan harta benda telah dilakukan secara intensif untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga. Sementara itu, di Kecamatan Sepaku, telah didirikan posko bersama sebagai pusat koordinasi untuk memantau dan mengkoordinasikan segala kebutuhan mendesak," tutur Abdul.
Sementara, pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban banjir menjadi prioritas utama. Di antaranya, penyediaan makan siang oleh Dinas Sosial, makan malam oleh Balai Wilayah Sungai, serta kebutuhan air bersih yang disupport oleh PT IHM, Manggala Agni Daops Paser, dan PDAM.
Pihak perbankan juga turut serta dalam menyediakan makanan pagi dan siang bagi korban banjir, sedangkan kebutuhan air bersih ditangani oleh tim Kementerian PUPR. Untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat terdampak, Kementerian Kesehatan melakukan visit langsung ke warga.
"Saat ini, tinggi muka air di wilayah terdampak sudah mulai surut, dan tidak ada lagi genangan air yang mengancam keamanan masyarakat. BPBD terus memantau kondisi cuaca dan siaga menghadapi potensi dampak lebih lanjut dari perubahan cuaca yang ekstrem," ungkap Abdul.