Potensi reposisi BRICS muncul ketika negara-negara maju di Eropa dan Amerika Utara berusaha untuk memperkuat aliansi untuk melawan pengaruh China yang semakin dominan dan asertif dengan membentuk blok baru dan menandatangani pakta perdagangan dan keamanan.
Pada 2017, aliansi antara Amerika Serikat (AS), Jepang, India, dan Australia yang dikenal dengan nama Quad dibangkitkan setelah tidak aktif selama hampir satu dekade. Pada 2021, Australia, Inggris, dan AS mengadakan aliansi keamanan yang disebut AUKUS.
“Kami percaya bahwa kami perlu berperan dalam memastikan bahwa kami memiliki arsitektur global yang lebih adil, inklusif, transparan,” kata Sooklal.
Sementara BRICS menyumbang 42 persen dari populasi dunia, para anggotanya memiliki kurang dari 15 persen hak suara di Bank Dunia dan IMF, menurut Institut Kajian Keamanan yang berbasis di Pretoria.
(WHY)