Tidak hanya itu, terkait pengembangan transportasi, telah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila).
Sehingga upaya membangun koneksitas di antara wilayah Gerbangkertasusila terus dilakukan untuk memudahkan transportasi masyarakat maupun distribusi logistik barang dan jasa.
“Tentunya dengan adanya infrastruktur transportasi yang baik akan memudahkan proses investasi di wilayah-wilayah tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut,” katanya.
Sementara itu, Dubes Swedia untuk Indonesia Marina Berg mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah melakukan kerja sama sejak lama dengan Pemerintah Swedia.
Untuk itu, dalam kunjungannya ke Jatim kali ini diharapkan akan ada kerja sama yang baik dari Indonesia dan Swedia terutama dalam hal transportasi publik, terutama yang ramah lingkungan.
“Kami menawarkan kerja sama yang erat dan berkelanjutan. Kami harap akan ada kesinambungan antara Pemerintah Swedia dan Indonesia terutama dalam pengembangan transportasi publik. Dan ini juga bagian dari mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan,” katanya.
Ia juga berharap akan ada integrasi berkelanjutan dalam kerja sama kedua belah pihak. Tidak hanya di sektor transportasi tapi juga sektor lainnya. Salah satunya bidang energi terbarukan. “Swedia sebagai negara berteknologi tinggi, kami harap ada kolaborasi di sektor energi ramah lingkungan," katanya.
(FRI)