Daryono menerangkan, gempa yang terjadi pada Rabu (5/11/2025) dengan M 4,8 menimbulkan kerusakan nyata.
"Gempa dangkal dekat permukiman sangat berpotensi merusak. Kualitas bangunan masih menjadi faktor utama yang menentukan besarnya dampak," ujarnya.
Lebih lanjut, Daryono mengimbau masyarakat agar dapat memastikan kualitas bangunan tempat tinggal tahan guncangan gempa bumi.
"Masyarakat perlu memastikan bangunan tahan guncangan sesuai standar bangunan tahan gempa. Rangkaian gempa sejak 1923 hingga kini menjadi catatan penting untuk mitigasi. BMKG menekankan pentingnya literasi kebencanaan dan sejarah kegempaan lokal, karena banyak daerah di Kalimantan yang belum memiliki catatan instrumental panjang," kata dia.
Berikut ini adalah beberapa kejadian gempa dengan kekuatan signifikan dan merusak di Pulau Kalimantan berdasarkan data Katalog Gempa BMKG: