IDXChannel - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, bahwa akan ada ancaman krisis pangan imbas adanya perubahan iklim ekstrim.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, kondisi ini menurutnya merupakan akibat dari kencangnya laju perubahan iklim yang dilaporkan oleh World Meteorological Organization di akhir tahun 2022.
Berdasarkan data hasil monitoring yang dilakukan oleh Badan Meteorologi di 193 Negara dan State di seluruh dunia. Organisasi pangan dunia FAO, kata Dwikorita, juga meramalkan tahun 2050 mendatang, dunia akan menghadapi potensi bencana kelaparan akibat perubahan iklim sebagai konsekuensi dari menurunnya hasil panen dan gagal panen.
Diprediksi oleh FAO, lebih dari 500 juta petani skala kecil yang memproduksi 80 persen dari stok pangan dunia adalah yang paling rentan terhadap perubahan iklim.
Situasi ini, tambah Dwikorita, akan terjadi di berbagai belahan dunia tanpa memandang negara tersebut besar, kecil, maju atau berkembang.