“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip ),” ungkap Daryono.
Selain itu, dia melaporkan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Wamena, dan Sentani dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ) dan daerah Jayapura dengan skala intensitas II - III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 10.05 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ),” pungkasnya.
(FRI)