Kemudian, daerah konfluensi berada di Laut Cina Selatan, Samudra Hindia barat Sumatra Barat, Laut Timor, dan Samudra Pasifik utara Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.
Secara umum, kombinasi fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi cuaca signifikan dalam periode 10 hingga 16 September 2024, berupa potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di:
- Aceh,
- Sumatra Utara,
- Sumatera Barat,
- Riau,
- Kep. Riau,
- Jambi,
- Sumatera Selatan,
- Kep.Bangka Belitung,
- Lampung,
- Banten,
- DKI Jakarta,
- Jawa Barat,
- Jawa Tengah,
- DI Yogyakarta,
- Jawa Timur,
- Kalimantan Barat,
- Kalimantan Tengah,
- Kalimantan Timur,
- Kalimantan Utara,
- Sulawesi Utara,
- Sulawesi Tengah,
- Sulawesi Tenggara,
- Maluku Utara,
- Papua Tengah,
- Papua Pegunungan, dan
- Papua.
Potensi Angin Kencang di wilayah:
- Sumatera Utara,
- Riau,
- Kep. Riau,
- Kep. Bangka Belitung,
- Banten,
- Jawa Barat,
- Jawa Tengah,
- DI Yogyakarta,
- Jawa Timur,
- Kalimantan Barat,
- Kalimantan Tengah,
- Kalimantan Selatan,
- Kalimantan Timur,
- Nusa Tenggara Barat,
- Nusa Tenggara Timur,
- Sulawesi Utara,
- Gorontalo,
- Sulawesi Tengah,
- Sulawesi Selatan,
- Maluku Utara, Maluku,
- Papua Barat,
- Papua Barat Daya, dan
- Papua Selatan.
(Febrina Ratna)