Dwikorita mengingatkan skenario terburuk dari seruak udara dingin ini dapat meningkatkan curah hujan ekstrem, mirip dengan peristiwa banjir besar yang melanda Jabodetabek pada Januari 2020. Namun, dia berharap kondisi tersebut tidak terjadi.
"Kemudian saat landing ke Indonesia bagian barat yaitu Jawa Barat, Lampung, Banten, DKI, ini peristiwanya mirip, kalau skenario terburuk, doa kami tidak akan, tapi skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem. Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di bulan Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu, itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi," kata Dwikorita.
Skenario ringan yang pernah terjadi, lanjut Dwikorita, adalah insiden di penyeberangan Merak-Bakauheni pada dua tahun lalu, di mana angin kencang menyebabkan kapal oleng dan mengakibatkan satu truk serta satu mobil terjatuh ke laut.
"Karena seruak angin ini kapalnya oleng sementara masih ada yang menyeberang, jadi waktu itu satu truk masuk ke laut dan satu mobil masuk ke laut," katanya.
(Dhera Arizona)