IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan bantuan sebesar Rp15 miliar untuk menangani bencana hidrometeorologi basah di Sulawesi Selatan (Sulsel). Bencana itu meliputi banjir, cuaca ekstrem, dan tanah longsor
Wilayah-wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi dan sudah menetapkan status tanggap darurat yakni Kabupaten Pinrang, Sidenreng Rappang, Luwu Timur, Bantaeng, Sinai, Wajo, Jeneponto, Kota Parepare, Kota Palopo, Enrenkeng, Takalar, Luwu Utara, Toraja Utara, Tana Toraja, dan Bulukumba.
Sementara daerah yang menetapkan siaga darurat di antaranya Soppeng, Barru, Selayar, Maros, Kota Makassar, Gowa, Bone, serta Pangkajene dan Kepulauan.
“Barang-barang bantuan yang diberikan cukup signifikan kalau di rupiahkan hampir sampai 15 miliar dalam bentuk barang dan anggaran operasional tapi tentunya anggaran itu kalau dampaknya bencana di Sulawesi Selatan bisa dikurangi maka saya kira anggaran itu cukup layak untuk memitigasi,” kata Suharyanto dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (3/1/2025).
Adapun rincian bantuan yang diberikan meliputi tenda pengungsi 2 set, tenda keluarga 10 unit, paket sembako 200 paket, makanan siap saji 100 paket, hygiene kit 100 paket, matras 200 lembar, selimut 200 lembar, pompa alkon 1 unit, dan karung bahan banjiran 100 lembar.
Serta masing-masing dana operasional sebesar 200 juta Rupiah untuk kabupaten/kota dengan status Tanggap Darurat, Pemprov Sulsel, Polda Sulsel, Kodam XIV Hasanuddin, dan Lantamal IV. Sedangkan 150 juta Rupiah untuk kabupaten/kota dengan status Siaga Darurat.
Sementara, Penjabat Gubernur Sulsel, Zudan Arif Fakrulloh mengatakan selama tiga minggu ada 271 kejadian bencana di Sulsel. Rinciannya, 209 banjir, 30 angin kencang (puting beliung), 26 tanah longsor dan 2 banjir bandang.
“Daerah terdampak 236 kelurahan/desa, 63 kecamatan di 13 kabupaten/kota. Bencana juga menyebabkan 6.547unit rumah mengalami kerusakan dan 3871 infrastruktur rusak,” kata dia.