IDXChannel - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan pada bulan September saat ini Indonesia sudah berada pada musim kemarau. Hal ini terlihat dari jumlah kejadian 70% dari total 46 kejadian bencana yang didominasi hidrometeorologi kering sepekan terakhir.
“Kita sudah melihat bahwa 70% dari 46 kejadian bencana itu adalah hidrometeorologi kering. Ini artinya kita memang sudah ada pada puncak kemarau, kita masih ada September, mungkin yang kita harapkan intensitas kemarau sudah turun, dan Oktober nanti kita ada di transisi dari kemarau ke musim hujan lagi,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Breafing, Selasa (5/9/2023).
Aam sapaan akrab Abdul Muhari mengarakan secara distribusi spasial terlihat bahwa mulai dari Sumatera, Kalimantan, bahkan Jawa terjadi bencana hidrometeorologi kering. “Kita lihat, meskipun di Sumatera rata-rata banjir masih ada tapi kalau Kalimantan dan Jawa terutama Jawa cuma dua bencananya minggu ini karhutla dan kekeringan, murni hidrometeorologi kering.”
Aam juga mengatakan Sulawesi yang sebelumnya masih ada banjir, Maluku Utara juga biasanya masih ada banjir, sekarang sudah dominan oleh kebakaran hutan, bahkan termasuk juga Papua.
“Tetapi memang untuk kasus kebakaran hutan dan lahan kekeringan ini bukan tipikal bencana yang signifikan dalam menyebabkan korban jiwa atau korban luka terutama kekeringan. Ini yang menjadi sebab terkadang peristiwa kekeringan itu tidak terlaporkan sebagai bencana karena korban dalam artian korban meninggal, korban luka itu tidak ada. Tetapi yang dialami masyarakat adalah kesulitan air bersih, gagal panen dan lain-lain,” kata Aam.