Aam mengatakan Kabupaten Bogor menjadi daerah paling rawan longsor dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya urbanisasi dan alih fungsi lahan yang cukup masif. “Ini terkait urbanisasi yang terjadi disana dan alih fungsi lahan dalam skala cukup masif.”
“Kalau kita lihat ini jumlah kejadian banjir di 2019, 2020, 2021 dominan, 2022 dimulai berkurang longsor juga demikian, tapi kalau misalkan kita lihat distribusi bulan apa sih sebenarnya banjir paling banyak terjadi di Bogor itu memang kita lihat di Maret, April sama September sampai November. Ini banjir yang paling sering terjadi dari data historis yang ada,” jelas Aam.
Selanjutnya, bencana longsor terjadi Januari kemudian Mei ke Juni. Setelahnya kembali lagi terjadi pada Oktober November. “Ini menjadi perhatian kita,” ujarnya.
(FRI)