Suharyanto mengatakan, sudah ada beberapa lokasi yang disiapkan untuk pemukiman warga yang terdampak. Lahan itu tentunya harus dilakukamln analisis terlebih dahulu untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi warga.
"Sementara pemerintah daerah atas rekomendasi Badan Geologi sudah menentukan beberapa alternatif lahan untuk relokasi. Nanti akan dievaluasi, diassesment mana yang paling baik nanti akan diinformasikan," kata dia.
Suharyanto juga menyebutkan, pihaknya juga menyiapkan beberapa opsi bagi warga korban bencana pergerakan tanah agar tidak terlalu lama berada di pengungsian. Di antaranya membuat hunian sementata (huntara) dengan menghimpun anggaran dari berbagai sumber.
Kemudian menyiapkan dana tunggu Rp500 ribu bagi setiap kepala keluarga (KK) yang bisa digunakan korban bencana pergerakan tanah untuk mengontrak dan sebagainya. Opsi itu bisa dilakukan sambil menunggu pembangunan rumah permanen oleh pemerintah melalui BNPB.
"Itu nanti apakah keluarga per KK per bulan Rp 500 bisa digunakan untuk ngontrak rumah, dia tinggal di tumah sodaranya atau nanti bantuan-bantuan dari sumber lain dihimpun dibangunakn huntara sambil menunggu pembangunan hunian tetap," pungkas dia.
(NIY)