sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BPBD DKI Lakukan Modifikasi Cuaca Mulai 14-21 Februari 2025, Ini Tujuannya

News editor Muhammad Refi Sandi
16/02/2025 02:06 WIB
BPBD DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi bencana hidrometeorologi. 
BPBD DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi bencana hidrometeorologi.  (foto: Pempov DKI)
BPBD DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi bencana hidrometeorologi.  (foto: Pempov DKI)

IDXChannel- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta akan melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk menghadapi bencana hidrometeorologi. 

Kegiatan OMC ini berkolaborasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), dan PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (RAI).

Juru Bicara Pelaksanaan Kegiatan OMC 2025 yang juga Ketua Sub Kelompok Logistik dan Peralatan BPBD Provinsi DKI Jakarta, Michael Sitanggang mengatakan OMC akan berlangsung selama 8 hari mulai tanggal 14-21 Februari 2025 dengan estimasi dua sorti penerbangan setiap harinya.

“Langkah ini diambil sebagai upaya merespons potensi cuaca ekstrem yang diprediksi akan terjadi pada periode waktu tersebut”, ujar Michael di Jakarta, Sabtu (15/2/2025).

Dia mengatakan pelaksanaan pada hari pertama telah dilakukan sebanyak 2 sorti penerbangan dengan menggunakan bahan semai sebanyak 1.600 kg NaCl food grade.
“Misi operasi pada hari pertama menargetkan wilayah sasaran penyemaian di sekitar Selat Sunda dan Barat Laut Jakarta pada sorti 1, sedangkan pada sorti 2 menyasar pada wilayah target Barat Daya Jakarta,” katanya.
 
Sementara itu, Supervisi Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Fikri Nur Muhammad menyebut terdapat pertumbuhan awan hujan lebih dari 70 persen merata di wilayah Jawa bagian Barat termasuk DKI Jakarta di Februari 2025.
 
“Potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten, Jakarta, dan Jawa Barat secara umum memiliki potensi tinggi. Prediksi kelembaban udara di setiap lapisannya cukup lembab mencapai 90 persen," ucap Fikri.

(Ibnu Hariyanto)

Advertisement
Advertisement