“Terus terang, itu seribu persen adalah gagasan saya,” kata dia.
Pramono menjelaskan, lomba digitalisasi pasar tersebut memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dengan meningkatnya penggunaan QRIS di pasar-pasar Jakarta.
Selain mendorong efisiensi transaksi, digitalisasi juga membantu menciptakan lingkungan pasar yang lebih aman.
“Begitu masyarakat di pasar menggunakan QRIS, preman dan copet berkurang signifikan. Berbeda dengan uang tunai,” terangnya.
Lebih lanjut, Ia berharap kolaborasi antara Pemprov DKI, Bank Indonesia, OJK, dan perbankan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Jakarta.
"Jakarta sekarang tumbuh 5,18 persen, di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen. Inflasi juga sangat terjaga. Dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa target perpajakan Jakarta alhamdulillah tercapai," kata dia.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono menilai penyelenggaraan JEF dan JakreatiFest merupakan kerja besar bersama yang memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian Indonesia.
Dia menekankan pentingnya optimalisasi potensi ekonomi baru di Jakarta melalui pendampingan dan pelatihan bagi pelaku UMKM.