“Sebagian besar UMKM binaan telah sukses go digital dan go ekspor, serta berkontribusi nyata terhadap perkembangan ekonomi Jakarta. Potensi lainnya yang perlu digalakkan antara lain pengembangan urban tourism dan MICE, termasuk revitalisasi kawasan Kota Tua dan wisata Kepulauan Seribu,” kata Doni.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Iwan Setiawan menambahkan, sepanjang tahun 2025 telah digelar berbagai rangkaian kegiatan dalam rangka JEF, seperti diskusi panel, peluncuran buku 'Transformasi Ekonomi Jakarta untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan', Lomba Karya Tulis yang diikuti lebih dari 400 peserta, serta workshop entrepreneurship bagi pelaku usaha disabilitas.
Puncak acara JEF 2025 digelar dalam format festival ekonomi kolaboratif yang melibatkan lebih dari 80 booth partisipan, terdiri atas pelaku UMKM binaan Pemprov DKI, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya, OJK, perbankan, dan komunitas kreatif. Kegiatan ini juga menghadirkan showcase komunitas, booth edukasi, dan band competition.
Menurut Iwan, JEF menjadi simbol nyata sinergi seluruh unsur pentahelix pemerintah, regulator, dunia usaha, akademisi, dan komunitas dalam mendukung pembangunan ekonomi Jakarta yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
“Semangat optimisme juga disampaikan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Beliau menekankan bahwa Jakarta tidak hanya menjadi pusat ekonomi dan keuangan Indonesia, tetapi juga jantung dari ekonomi berbasis jasa, ekonomi kreatif, inovatif, dan digital. Lebih dari 56 persen ekonomi Jakarta tumbuh dari sektor ini, dan di sanalah masa depan Jakarta berada,” katanya.
(Nur Ichsan Yuniarto)