Menurutnya, kegiatan positif menjadi alternatif untuk mencegah paparan judol ke anak muda. Dengan kegiatan positif, ia menilai, anak muda bisa menyalurkan minta dan bakat.
"Dengan berbagai kegiatan olahraga dan kreatifnya, kemudian ada pekan kreativitas, aktivitas seni, wira muda untuk menyalurkan minat bakat di bidang kewirausahaan dan kepemimpinan ini menjadi suatu alternatif," kata Asrorun.
"Pada saat yang lain, begitu terpapar (judol) maka komitmen rehabilitas untuk memulihkan mereka ke jalan yang benar," tambahnya.
Asrorun pun mendorong anak muda agar bisa terus produktif dalam memanfaatkan teknologis digital.
"Ya sekalipun teknologi digital mendorong generasi rebahan, tetapi rebahan mencerahkan, rebahan produktif dan juga konstruktif. Rebahan bukan suatu yang buruk, tetapi rebahan bisa terkonversi jadi nilai produktif dan solutif di tangan anak muda yang kreatif. Karena itu, kreativitas inovasi dan literasi menjadi kunci," kata dia