IDXChannel - Penjual Bakso asal Tegal, Jawa Tengah (Jateng) Muhammad Edi Susanto (40) mengaku senang berkesempatan menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Gyeongju, Korea Selatan, Kamis waktu setempat (30/10/2025).\
Dia senang karena berkesempatan mewakili rekan-rekannya Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"Pertama saya dapat kabar juga sangat speechless ya, karena salah satu dari sekian banyak warga negara di Indonesia, saya termasuk yang dipercaya untuk mewakili teman-teman dari PMI maupun dari para pengusaha di sini, sungguh sangat kaget dan sangat senang sekali," kata Edi Susanto, Jumat (31/10/2025).
Sebagai pengusaha yang telah tujuh tahun membuka usaha bakso di Korea Selatan, Edi mengaku bangga dengan sosok Prabowo.
Dia menilai Prabowo adalah sosok Presiden yang banyak membantu dan mempermudah pekerja migran di luar negeri dengan kebijakannya.
"Yang pertama, tentunya saya apresiasi dengan kinerja presiden yang sekarang ini, karena beliau banyak sekali membantu masyarakat, terutama bagi TKI-TKI yang ada di Korea. Dengan peraturan-peraturan yang sudah banyak perubahan tentunya, dan sangat mempermudah PMI," katanya.
Lebih lanjut, Edi berharap ke depannya kinerja pemerintahan Prabowo akan terus mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
"Dan untuk ke depannya mudah-mudahan lebih baik lagi tentunya harapan kita semua di sini, di Korea,” katanya.
Edi menyampaikan ucapan terima kasih untuk Prabowo. Ia mengatakan akan mengharumkan bangsa Indonesia di luar negeri dengan usaha kuliner bakso miliknya.
“Pesannya ya, tetap semangat, tetap kerja keras, jangan patah menyerah, tetap bangga menjadi bangsa Indonesia walaupun di luar negeri, begitu. Ya, kira-kira seperti itu. Terima kasih ya presiden,” kata dia.
Sebelumnya, Prabowo tiba di Gyeongju untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC).
Di KTT APEC, Prabowo akan membahas berbagai isu ekonomi dan perdamaian bersama para pemimpin negara anggota APEC.
Dalam pertemuan tersebut juga, negara - negara yang hadir akan memperkuat multilateralisme hingga peran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(Nur Ichsan Yuniarto)