IDXChannel - Perusahaan-perusahaan yang menjadi target kebijakan terbaru China untuk membatasi ekspor dua jenis logam yang banyak digunakan di kendaraan listrik dan semikonduktor, pada Selasa (4/7) berpacu untuk mengamankan pasokan mereka karena beberapa pemasok industri khawatir jika kebijakan itu akan disusul dengan pembatasan ekspor material tanah jarang.
Pengumuman yang muncul tiba-tiba pada Senin (3/7) dan akan berlaku mulai tanggal 1 Agustus terhadap ekspor sebagian produk galium dan germanium itu, akan meningkatkan perang dagang dengan Amerika Serikat.
Kebijakan tersebut juga dinilai berpotensi menimbulkan lebih banyak gangguan pada rantai pasokan global.
Kementerian Perdagangan China mengatakan langkah itu diambil untuk melindungi keamanan nasional. Namun sebagian analis melihat langkah tersebut merupakan tanggapan terhadap peningkatan upaya Amerika Serikat untuk meredam kemajuan teknologi China.
Kebijakan itu disampaikan China pada malam Hari Kemerdekaan AS 4 Juli dan tepat sebelum Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen melawat ke Beijing. “China telah memukul pembatasan perdagangan Amerika di tempat yang menyakitkan,” kata ketua Asosiasi Pertambangan Global China, Peter Arkell.