IDXChannel - Belarus mendukung proposal perdamaian China untuk mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina. Presiden Belarus Alexander Lukashenko melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping dalam kunjungannya ke Beijing pekan ini.
“Kita membutuhkan pendekatan non-standar baru dan keputusan politik yang bertanggung jawab,” kata Lukashenko, dilansir dari South China Morning Post pada Rabu (1/3/2023).
“Pendekatan ini harus ditujukan terutama untuk mencegah terjadinya konfrontasi global di mana tidak akan ada pemenang. Itulah sebabnya Belarus secara aktif mengajukan proposal perdamaian, dan mendukung penuh inisiatif yang Anda usulkan untuk keamanan internasional,” lanjutnya.
Lukashenko juga menyerukan kerja sama yang lebih besar antara kedua negara, termasuk di bidang teknologi, investasi bersama, dan manufaktur.
Menurut kantor berita negara Xinhua, Xi memuji dukungan Belarusia untuk inisiatif internasional China, dan meminta kedua belah pihak untuk meningkatkan kepercayaan politik dan memperluas kerja sama perdagangan melalui Inisiatif Sabuk dan Jalan.
“Kedua belah pihak harus dengan tegas mendukung jalur pembangunan, menentang kekuatan eksternal yang mengganggu urusan dalam negeri, dan menjaga kedaulatan dan keamanan politik kedua negara,” kata Xi.
China merilis proposal untuk mengakhiri konflik di Ukraina pekan lalu. Pemerintah China menyerukan gencatan senjata dan pembicaraan damai.
Proposal tersebut mengulangi sebagian besar posisi China,, termasuk mengakhiri sanksi terhadap Rusia dan menghormati kedaulatan semua negara. Namun proposal itu ditolak oleh negara-negara Barat karena tidak adanya kecaman terhadap Rusia.
(WHY)