IDXChannel - Setelah memberikan kelonggaran terhadap ketatnya kebijakan Covid-19, China justru menghadapi masalah baru, yaitu panic buying yang menyebabkan penimbunan barang-barang.
Dikutip dari BBC, Kamis (15/12/2022), orang-orang telah bergegas untuk membeli ibuprofen, obat-obatan pereda panas, dan alat tes Covid-19 di tengah laporan menipisnya stok barang-barang tersebut.
Kini berbagai produk untuk obat-obatan rumah tidak tersedia secara online, termasuk lemon dan buah persik kalengan yang kaya akan vitamin C. Bahkan stok air yang dielektrolisis pun kosong.
Penimbunan barang telah menjadi masalah global yang umum, tetapi ini mungkin contoh pertama setelah kebijakan Covid-19 dilonggarkan.
Seperti negara lain, sudah menjadi hal umum ketika orang-orang membagikan gambar rak-rak toko swalayan di kota besar kosong menjelang perintah isolasi ketat seperti yang diberlakukan di China.
Tetapi sekarang negara itu telah melonggarkan aturan lacak dan tracing, dan telah mengizinkan orang untuk mengisolasi diri di rumah dan melakukan tes Covid-19 sendiri. Namun, orang-orang tampaknya membeli obat-obatan karena panik dan untuk mengantisipasi musim dingin.
Selain itu, kepanikan juga dipicu oleh kondisi rumah sakit yang dikabarkan telah penuh. Pemerintah daerah telah didesak untuk meningkatkan unit ICU mereka dan membuka klinik pada akhir bulan dalam persiapan menghadapi gelombang infeksi Covid-19.
Terdapat sebuah video yang menunjukkan pasien mendapat infus di dalam mobil karena klinik penuh. Hal ini menjadi pertanda bahwa fasilitas pelayanan kesehatan sedang kewalahan.