Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas ledakan yang menghancurkan sebagian bendungan yang memasok air ke pembangkit nuklir Zaporizhzhia dan Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia pada 2014.
Insiden tersebut telah menyebabkan banjir di pemukiman terdekat.
Moskow menuduh Ukraina mencoba mengurangi pasokan air tawar untuk Krimea yang berasal dari waduk Kakhovka, sementara Kyiv mengklaim bahwa Rusia mencoba memperlambat serangan balasan yang disiapkan.
Kedua belah pihak meminta pertemuan mendesak Dewan Keamanan PBB, di mana Zhang menyuarakan bahwa Beijing sangat prihatin tentang konsekuensi potensial dari ledakan bendungan tersebut.
Zhang juga mencatat bahwa Badan Energi Atom Internasional menegaskan insiden tersebut belum menimbulkan risiko bagi keselamatan pembangkit nuklir Zaporizhzhia.
"Namun, air di waduk terus surut, dan tidak mungkin untuk terus memompa air ke PLTN di masa mendatang," ujar dia.
(DKH)