sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cianjur Dilanda 387 Kali Gempa Susulan, Frekuensi Makin Jarang

News editor Binti Mufarida
05/12/2022 10:34 WIB
Kekuatan fluktuatif gempa melemah secara umum dan frekuensi kejadiannya makin jarang.
Cianjur Dilanda 387 Kali Gempa Susulan, Frekuensi Makin Jarang (Foto: MNC Media)
Cianjur Dilanda 387 Kali Gempa Susulan, Frekuensi Makin Jarang (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono melaporkan 387 kali gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat.

“Update Gempa Susulan Cianjur sampai dengan Senin 5 Desember 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 387 kali gempa. Kekuatan fluktuatif melemah secara umum dan frekuensi kejadiannya makin jarang,” ungkap Daryono lewat akun media sosial pribadinya, Senin (5/12/2022).

Bahkan, sejak tiga hari terakhir frekuensi gempa dibawah 10 kejadian. Dimana tercatat pada Sabtu 3 Desember tercatat 4 kejadian, 4 Desember tercatat 6 kejadian, dan hingga pagi ini 5 Desember hanya 1 kali kejadian gempa susulan.

Sebelumnya, Daryono mengatakan berdasarkan catatan BMKG, gempa Cianjur magnitudo 5,6 didahului oleh 3 kali gempa pembuka yang terjadi pada 21 November 2022, yaitu pertama gempa magnitudo 2,4 (pukul 00.17.12 WIB), kedua gempa magnitudo 2,9 (pukul 00.19.10 WIB), dan ketiga gempa magnitudo 2,2 (pukul 15.07.39 WIB).

Daryono mengungkapkan, gempa susulan sangat dipengaruhi karakter atau kondisi batuan. “Kalau batuannya rapuh bisa banyak (gempa) susulan, tapi tidak ada kaitan dengan akan ada gempa besar, kalau batuannya elastik maka jarang susulan, atau bisa tidak ada gempa susulan. Kita harus sabar menunggu proses alam, hingga gempa susulan berakhir,” terang dia.

Daryono pun menyebut, gempa Cianjur menjadi peringatan penting bahwa di Indonesia masih banyak sumber gempa sesar aktif yang dapat memicu gempa kuat dan merusak, bahkan belum terpetakan sumber gempanya.

“Gempa Cianjur merupakan peringatan penting untuk kita semua, bahwa di Indonesia ternyata masih banyak sumber gempa sesar aktif yang mampu memicu gempa kuat dan merusak dan belum terpetakan sumbernya. Untuk itu kegiatan identifikasi sumber gempa sesar aktif dan pemetaannya harus terus digalakkan,” paparnya.

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement