IDXChannel - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku belum mendapatkan laporan terkait kasus ciki ngebul yang telah memakan korban puluhan anak di Jabar.
Ridwan Kamil pun mengaku belum bisa berbicara banyak mengingat keterbatasan data yang dikantonginya. Meski begitu, Kang Emil, sapaan akrabnya menyatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rapat untuk membahas persoalan tersebut.
"Saya belum mendapat laporan. Minggu ini akan merapatkan soal itu. Saya belum ada data," singkat Ridwan Kamil di Gedung Graha Tirta Siliwangi, Kota Bandung, Kamis (12/1/2023).
Terpisah, Anggota DPR RI, Netty Prasetiyani turut menyoroti kasus jajanan anak yang mengandung nitrogen cair itu. Dia meminta pemerintah untuk turun langsung mengawasi peredaran ciki ngebul.
"Penggunaan bahan berbahaya nitrogen cair pada makanan berisiko bagi tubuh, terutama untuk anak-anak. Pemerintah harus turun ke lapangan melakukan pengawasan agar penggunaan nitrogen cair pada makanan tidak dilakukan secara sembarangan dan bebas," tegasnya.
Anggota Komisi IX DPR RI ini menjelaskan, pengawasan ini penting karena anak-anak tidak tahu dan tidak mengerti mana yang baik dan mana yang berbahaya bagi kesehatan.
"Anak-anak umumnya tertarik pada warna, bentuk atau keunikan makanan. Kita khawatir ada jenis jajanan lain yang juga mengandung zat berbahaya bagi tubuh," jelasnya.
Netty menambahkan, pemerintah dalam hal ini BPOM perlu melakukan inspeksi ke lapangan karena sebagian besar pedagang ciki ngebul pasti tidak mengetahui bahaya nitrogen cair yang dicampur ke dalam makanan.
Sebelumnya diberitakan, jajanan es nitrogen cair atau yang lebih dikenal dengan nama es ciki ngebul memakan korban puluhan anak di Jabar.
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, jajanan yang juga dikenal dengan istilah keren ice smoke itu tercatat telah memakan 28 korban yang semuanya anak-anak.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Ryan Bayusantika Rustandi mengungkapkan, kasus tersebut diketahui terjadi di dua tempat yakni Kabupaten Tasikmalaya pada Selasa (15/11/2022) dan Kota Bekasi pada Rabu (21/12/2022).
Dipaparkan Ryan, di Kabupaten Tasikmalaya total ada 24 anak yang mengonsumsi ciki ngebul dan diduga mengalami keracunan dimana 16 anak tidak bergejala, 7 anak bergejala, dan 1 anak dilarikan ke rumah sakit.
"Jadi dari yang 24 (anak) itu, 7 di antaranya berubah gejalanya itu menjadi sakit perut dan pusing, itu diobservasi di Puskesmas," terang Ryan, Jumat (6/1/2023).
Ryan menyebut, perawatan anak yang dilarikan ke rumah sakit tak berlangsung lama. Anak itu langsung dipulangkan usai kondisinya dinyatakan sehat.
Di Kota Bekasi, tercatat ada 4 anak yang keracunan usai mengonsumsi ciki ngebul dan 1 anak di antaranya dilarikan ke RS Haji Jakarta Selatan karena mengalami peradangan dinding usus.