Kendati begitu, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu menghindari kegiatan di alam terbuka. Terutama bagi wisatawan atau sekolah-sekolah.
"Bukan dilarang ya (kegiatan di luar), melihat situasi tempat yang ekstrem yang mana, yang rawan, yang bahaya itu bisa dilihat. Tapi kalau kegiatan (indoor), kan ada tuh kegiatan-kegiatan di dalam ruangan, tempat aman si gak masalah," jelasnya.
Ditambah, biasanya wisatawan belum mengetahui lokasi atau medan yang dikunjunginya. Sehingga, memang diperlukan pengawasan lebih ekstrem.
"Yang diluar ruangan itu yang memang di tempat ekstrem ya, kadang-kadang kan beda orang kota dengan daerah setempat. Mereka udah biasa dengan alam, udah tau. Tapi kan orang kota belum tentu, ada sungai kecil juga bisa kebawa, karena basicnya beda, maka itu emang harus diguiden oleh aparatur kita. Sekarang bedalah, jadi bagi pengelola wisata ini jangan aneh kalau ada aparat desa, kecamatan, kepolisian itu masuk untuk melihat sejauh mana tingkat kebahagiaan tempat tersebut," tutupnya.
(SAN)