BRICS saat ini beranggotakan sembilan negara berkembang. Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengatakan bahwa puluhan negara berminat menjadi anggota baru kelompok tersebut.
Tahun lalu, Indonesia juga mendaftar untuk menjadi angggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) yang didominasi negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE).
"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," kata Sugiono.
“Kita juga melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih, antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia,“ katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)