IDXChannel - China kemungkinan mengalami musim dingin yang lebih hangat tahun ini karena dampak fenomena cuaca El Nino.
Dilansir dari Reuters, prediksi tersebut disampaikan Wakil Direktur Pusat Iklim Nasional China Jia Xiaolong dalam sebuah keonfensi pers di Beijing pada Jumat (3/11/2023).
El Nino ditandai dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. Fenomena ini terjadi setiap dua sampai tujuh tahun sekali, dan berlangsung selama sembilan sampai 12 bulan.
"Fenomena El Nino akan terus berlanjut pada musim dingin 2023/2024," kata Jia.
"Statistik menunjukkan bahwa suhu di musim dingin dapat sangat berfluktuasi selama El Nino," lanjutnya.
Cuaca ekstrem semakin sering melanda China dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai bencana alam menghancurkan infrastruktur perkotaan serta lahan pertanian, menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar, dan meningkatkan kekhawatiran tentang laju dan dampak pemanasan global.
Musim panas ini, topan memicu curah hujan yang sangat tinggi di daerah pedalaman. Topan Doksuri menyebabkan banjir terburuk sejak 1963 di daerah aliran sungai Hai yang meliputi Beijing, Tianjin, dan Hebei.