IDXChannel — Pemerintah memprediksi peningkatan pergerakan masyarakat yang diproyeksi mencapai 123,8 Juta orang, meningkat sebesar 14,2% bila dibandingkan dengan data pada 2022.
Kementerian Perhubungan sebelumnya juga memprediksi moda transportasi yang paling banyak digunakan adalah mobil, motor, serta bis.
Direktur Utama Perum Damri, Setia N. Milatia Moemin memprediksi daerah yang menjadi rawan kemacetan, yaitu di ruas tol Jakarta dan sekitarnya, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Kemacetan ini menyulitkan kami dalam memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakat karena adanya tambahan waktu perjalanan. Sehingga tidak tiba di tempat tujuan tepat waktu,” ujar Direktur Utama Perum Damri, Setia N. Milatia Moemin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan BUMN Transportasi, Senin (4/3/2023).
Daerah Rawan Kemacetan di Jakarta dan sekitarnya diprediksi akan terjadi di sejumlah titik, yakni, Tol Jakarta Cikampek (KM 6, 10, 19, 39), Tol Kunciran, Tol Jakarta - Tangerang, Tol Jagorawi dan Tol Cikunir.
Untuk Banten diprediksi pada Tol Cilegon Timur (KM 87 - 95), Tol dan Merak (KM 95 - 98). Sementara untuk Jawa Barat pada Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, Tol Cipali (KM 86, 107), GT Kalihurip Utama, GT Palimanan, GT Cileungsi, GT Padalarang, dan GT Pasteur.
Setia menambahkan, kemacetan diprediksi terjadi di GT Pejagan, GT Brebes Timur, GT Pemalang, GT Kalikangkung, GT Banyumanik. Terakhir, untuk Jawa Timur diprediksi terjadi pada GT Warugunung, GT Sidoarjo II, Tol Porong - Sidoarjo (KM 763), GT Singosari, GT Kejapanan, GT Pandaan, dan GT Bandarkedung.
“Ketika perjalanan kembali, kami berharap ada pengecualian terhadap kendaraan umum. Ketika keluar dari tol, biasanya ada pasar tumpah di Jalan Arteri yang menambah kepadatan. Sehingga bus tidak bisa kembali ke tempat tujuan tepat waktu,” imbuhnya.