Berdasarkan survei tersebut, puncak arus mudik adalah H-2 atau Senin, 8 April 2024, dimulainya cuti bersama dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang (13,7 persen). Sedangkan perkiraan puncak arus balik adalah H+3, yakni Minggu, 14 April 2024, dengan potensi pergerakan 41 juta orang (21,2 persen).
Menurut Budi, pemerintah berupaya mengantisipasi kepadatan lalu lintas seiring terjadinya lonjakan pemudik. Hal ini dilakukan melalui pola perjalanan, pola transportasi, dan pola lalu lintas.
Kebijakan yang efektif akan diberlakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang mengakibatkan kepadatan di simpul dan di ruas jalan. Pemerintah pusat juga akan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah, BUMN, serta pihak swasta.
“Pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih dini, mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, hingga pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berisiko terjadi kepadatan luar biasa akan kami lakukan,” jelasnya.
(YNA)