IDXChannel - Delegasi yang terdiri dari empat tokoh masyarakat dan pemimpin senior dari Ukraina akan mengunjungi Indonesia dari tanggal 6-10 Februari 2023. Mereka akan melakukan serangkaian pertemuan dengan pejabat pemerintah. Serta perwakilan dari komunitas bisnis dan masyarakat sipil.
Delegasi tersebut akan membahas situasi terkini di Ukraina, mendiskusikan dampaknya terhadap Indonesia, dan menjajaki peluang kerja sama yang lebih erat antara kedua negara.
Delegasi khusus perdagangan, Anna Liubyma, Direktur Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina, mengatakan bahwa perdagangan antara Indonesia dan Ukraina bernilai USD1,24 miliar setahun sebelum perang.
“Setelah invasi ilegal Rusia yang tidak berdasar, perdagangan dengan Indonesia hampir sepenuhnya dihentikan,” kata Liubyma dalam rilis pers pada Minggu (3/2/2023).
“Sejak itu, terjadi beberapa pemulihan, tetapi semua perdagangan internasional akan terus terpengaruh dengan efek merusak pada semua mitra dagang kami melalui harga yang lebih tinggi, termasuk untuk Indonesia, sampai Rusia mengakhiri blokade lautnya, berhenti membom kawasan pertanian dan industri, serta menarik pasukannya,” papar Liubyma.
Laporan Bank Dunia 2022 berjudul "War in the Region", menggarisbawahi dampak perang yang menghancurkan perdagangan Ukraina, melaporkan bahwa lebih dari setengah perusahaan di Ukraina ditutup karena invasi.
Perdagangan barang sangat melambat karena rute transit yang rusak, pelarangan sementara transportasi barang melalui darat, dan hilangnya akses ke Laut Hitam.
Sejak Inisiatif Black Sea Grain disetujui pada bulan Juli, dengan dukungan kuat dari Indonesia, yang memungkinkan pembukaan koridor laut dengan aman, ekspor biji-bijian Ukraina telah meningkat, tetapi Rusia kerap mengancam inisiatif tersebut.
Ukraina terus menyerukan tekanan internasional terhadap Rusia agar ekspor biji-bijian tetap berjalan.
“Ada begitu banyak peluang menarik di berbagai sektor untuk bekerja sama dengan Indonesia, termasuk pertanian, TI, pengolahan pangan, farmasi, dan energi. Saya akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis, badan perdagangan, dan kementerian saat berada di Indonesia untuk mengeksplorasi bagaimana kita dapat memperbanyak kerja sama,” kata Liubyma.
(WHY)