Sementara itu, ketika ditanya tentang keputusannya untuk tidak mengambil gaji sebagai Perdana Menteri, Anwar yang juga Anggota Parlemen Tambun, menegaskan kembali bahwa keputusannya tidak akan berubah.
Keputusan itu merupakan upaya untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat terhadap pemerintah, menteri dan pimpinan partai, katanya.
"Tidak (tidak ada gaji)... Saya telah mengumumkannya sebelumnya dan ini adalah langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan rakyat. Saya tidak ingin rakyat berpikir bahwa semua menteri dan pemimpin, tidak peduli partai atau agama mana yang hanya memikirkan gaji sebagai menteri, kepentingan pribadi, kontrak dan saham ... Oleh karena itu saya telah memutuskan untuk tidak menerima gaji apa pun sebagai Perdana Menteri," katanya.
Namun, Anwar tidak merinci jangka waktu atau durasi yang tidak akan ia ambil gajinya sebagai Perdana Menteri.
Anwar menambahkan bahwa dia akan mengemban tugasnya sebagai Perdana Menteri secara resmi di kantor Perdana Menteri di Departemen Perdana Menteri, Putrajaya sebelum jam 10 pagi pada hari Jumat.
Dia menambahkan bahwa petugasnya telah memintanya untuk berada di kantor pada jam 8 pagi tetapi karena pertemuan
sebelumnya, dia telah memutuskan untuk berada di sana pada jam 10 pagi.
Anwar yang dilantik pada Kamis sebagai Perdana Menteri ke-10 negara itu mengambil sumpahnya di hadapan Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada pukul 5 sore, mengakhiri penantiannya selama lebih dari dua dekade untuk menjadi Perdana Menteri.
Upacara pengambilan sumpah dilakukan setelah Al-Sultan Abdullah mengadakan pertemuan khusus para Penguasa Melayu di Istana Negara hari ini untuk mencari pandangan mereka tentang upaya Yang Mulia mengenai pembentukan Pemerintahan Persatuan yang inklusif karena kebuntuan politik belum terselesaikan lima hari setelah Pemilihan Umum ke-15 yang diadakan pada 19 November.
(DKH)