Kota Semarang bahkan tercatat memiliki PDRB tertinggi di Jawa Tengah sebesar Rp123 juta per tahun.
Ia lebih lanjut mencontohkan, berdasar kajian SMI pada sektor persampahan baru dikumpulkan 10% sampah. "Ini berarti masih ada 90% potensi yang belum tergali. Juga pada Dinas Perdagangan yang mencatat hanya 250 pedagang di tiap pasar, ini secara logika hitung-hitungan apa mungkin?" terang Ita.
Ia juga mengkritisi BLUD dan BUMD sebagai badan usaha penghasil yang diharap dapat melakukan efisiensi. “Mereka kan penghasil justru harusnya bisa bantu pendapatan dengan dividennya. Penyertaan modal memang boleh di awal, tapi jangan 'nyusu' terus,” urai Ita.
Keleluasaan yang diberikan pada BUMD dan BLUD untuk mengelola keuangan sendiri dan melakukan kerja sama B to B. Maka dari itu, Ita berharap BUMD ini bisa lebih optimal dari sisi pendapatan dan efisiensi keuangan.