IDXChannel - DPRD DKI Jakarta mengkritik penggantian rumput JIS oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli mempertanyakan alasan padahal saat pembangunan rumput JIS, rumput itu merupakan rekomendasi dari FIFA.
"Jadi pada saat pembangun JIS, Jakpro menerangkan bahwa JIS dibangun menggunakan rumput hybrid dimana penggunaan rumput tersebut pertama kali di Indonesia," kata Taufik di Jakarta, Rabu (5/7/2023).
"Saya tergelitik ya, katanya itu rumput sudah hasil rekomendasi FIFA, rumput hybrid pertama di Indonesia sampai perawatannya pun diatur tidak boleh pakai pestisida. Tapi kalau merasa perlu pengadaan rumput ya monggo aja, tapi nggak perlu bawa FIFA," sambungnya.
Dirinya menyinggung anggaran Rp 6 Miliar akan dikeluarkan untuk mengganti rumput itu. Padahal komposisi rumput hybrid diantaranya campuran rumput sintetis sekitar lima persen berjenis Limonta dari Italia dan rumput alami jenis Zoysia Matrella sebanyak 95 persen dari Boyolali, Jawa Tengah.
"Memang Indonesia ini negeri surgawi, bahkan rumput pun bisa dijadikan proyek besar," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono bersama dengan Ketum PSSI Erick Thohir dan PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi meninjau JIS pada Selasa (4/7/2023) pagi WIB. Usai melakukan peninjauan, Basuki mengatakan kalau rumput JIS tidak masuk dalam standar FIFA seperti layaknya Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Dia tidak asal bicara saja mengenai hal itu. Sebab, soal rumput JIS tidak sesuai dengan standar FIFA diberitahu oleh Chairman Karya Rama Prima (KaerPe), Qamal Mustaqim, yang merupakan perusahaan yang mengurus rumput SUGBK. Pada kesempatan hari ini, Qamal juga turut hadir meninjau JIS.
"Hari ini kami melihat JIS, stadion yang bagus namun kami evaluasi, kalau nanti dievaluasi FIFA mudahan-mudahan bisa memenuhi standar, salah satu yang utama rumput," kata Basuki kepada awak media Selasa (4/7/2023).
"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya (Qamal) yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," ujarnya.
Dia mengatakan rumput JIS akan diganti semua. Hal itu agar bisa masuk standar untuk stadion Piala Dunia U-17 2023.
"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut, sesuai dengan ahlinya beliau. Pak Kamal sebagai ahli agronomi untuk rumput di stadion. Menurut beliau, harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai. Itu jangka pendek saja," ujarnya.
"Nanti kalau jangka panjangnya, mungkin harus diubah rumputnya. Jadi itu salah satu rumput yang sekarang tidak dapat memenuhi kriteria FIFA sesuai dengan pengalaman beliau. Itu akan diganti dengan rumput yang lain untuk bisa dipakai Piala Dunia U-17," tuturnya.
JIS akan dilakukan renovasi mulai dari rumput hingga fasilitas penunjang lainnya demi memenuhi standar FIFA. Prosesnya pun akan dikebut. Pasalnya, stadion tersebut akan diusulkan ke FIFA untuk menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.
(SLF)