Musk telah menyerang RUU tersebut secara terus-menerus sejak mengundurkan diri dari Departemen Efisiensi Pemerintah pada Mei 2025. Dia memperingatkan undang-undang tersebut akan menaikkan pagu utang AS hingga USD5 triliun.
"Ini akan menghancurkan jutaan pekerjaan di Amerika dan menyebabkan kerugian strategis yang sangat besar bagi negara kita," kata Musk.
RUU tersebut juga dapat secara langsung memengaruhi produsen mobil listrik milik Musk, Tesla, dengan menghilangkan keringanan pajak kendaraan listrik. JPMorgan Chase memperkirakan langkah tersebut dapat merugikan Tesla hingga USD1,2 miliar. (Wahyu Dwi Anggoro)